Kursus Komputer Di Majalengka Indonesian Technology

Kursus Komputer Di Majalengka Indonesian Technology

Kursus komputer yang bermutu dan mempunyai kelibihan yang anda akan dapatkan hanya di Indonesian Technology ( ITECH  ) by Citra komputer, tempat belajar ini Sangatlah di cari oleh semua orang orang yang ingin belajar komputer dari mulai dari yang paing ringan atau bisa dikatakan gaptek hingga dibbimbing secara expert hingga mumpuni untuk masuk dalam dunia kerja.

Kampus Indonesian Technology by Citra Telematika
Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka

Telp. (0233) 8281236
HP. 085216667297
email : info@citra-telematika.com

1.  Web development

2. Design grafis

3. video editing

4. Blogger

5. Youtuber

6. Toko online

7. Bisnis Online

8. Aplikasi perkantoran

9. Games Development

Kursus Komputer Di Majalengka akan membahas disini kita akan bahas satu satu apa itu WEB DEVELOPMENT  ?

Website yang seorang website developer lakukan?
Simpelnya sih, ya, membikin dan memelihara web. Lebih jelasnya disini.

Ditengah pesatnya kebergantungan bisnis pada teknologi, ditambah ada makin banyak startup atau tech company yang bermunculan, gue rasa permintaan akan website developer kian tinggi dan menjanjikan. Klien website developer ini macem-macem, dan nggak segala profesi sebagai software developer itu untuk klien eksternal. “Klien” disini dapat aja perusahaan teknologi daerah kau kerja, organisasi, pemerintah, dan lain-lain yang butuh dibuatkan sebuah situs atau aplikasi website.

Mungkin satu permasalahan biasa orang yang berkecipung di dunia website development yakni banyak banget tools yang tersedia. Ada banyak banget alternatif framework dari pelbagai bahasa pemrograman, yang menawarkan beragam alternatif. Bagi yang udah dewa sih ini dapat membawa profit besar. Mereka jadi dapat bikin berjenis-jenis fitur variatif dan berekperimen lebih banyak. Tetapi buat pemula, ini dapat jadi bikin mereka pusing.

Seminar Digital Bisnis

 

Gue seharusnya belajar apa dahulu? Mending pake PHP atau Ruby on Rails? Eh mengapa nggak pake Node JS? Framework PHP yang populer aja ada banyak: Symfony, Codeigneter, YII, Laravel – gue seharusnya pake yang mana nih? Dan lain-lain. Jika kau berharap belajar website development dan menikmati kebingunan ini, hening, kau nggak sendirian.

Gue kadang menganggap jika website development itu kayak super power. Mengapa? Soalnya kau dapat bikin pelbagai jenis aplikasi website dimana saja, dan dengan sebagian klik, lalu unggah, dan.. BAM! Segala orang diseluruh dunia, dimana saja, dan kapan saja dapat mengakses karya yang kau buat. Ditulisan ini, gue cuman berharap pelbagai sebagian hal perihal website development, yang siapa tau berkhasiat buat pemula yang berminat mendalami bidang ini. Dua Peran Penting
Pengerjaan pengembangan situs atau aplikasi website mencakup dua aspek, adalah Front End dan Back End.

Front End Developer Simpelnya, Front End ialah apa saja yang kau liat di browser. Developer disinilah yang membikin tampilan website menarik. Merekalah secara khusus berpusat pada komponen HTML, CSS, dan Javascript berhubung ketiga teknologi hal yang demikian tinggalnya di browser. Front End Developer sebenernya nggak seharusnya bikin situs tampak cantik dan baik (itu tugas designer), tetapi dialah yang membikin gimana caranya memperkenalkan info dan dapat memberi interaksi pasa user sebaik mungkin.

Back End Developer Dialah agen dibalik layar. Back end developer lah yang membikin aplikasi website dapat hidup di server. Dialah yang bikin algoritme dan mendesain metode yang dapat berprofesi dengan efisien. Konsentrasi dari Back End ialah gimana caranya supaya data yang mengalir dapat masuk dan keluar di daerah yang pas Jika pengerjaan pembuatan aplikasi website itu diibaratkan sebagai gunung es, Back End Development ialah yang jadi komponen es dibawah permukaan lautnya, sedangkan nggak keliatan dari luar, tetapi| ia berperan amat penting untuk dapat membikin situs berjalan harus.

Full Stack Developer Di banyak perusahaan teknologi komponen Front End dan Back End Development itu diciptakan terpisah. Tetapi sedangkan demikian itu, ketika ini banyak dicari orang-orang yang dapat keduanya. Jadi bukan cuman orang yang ngerti gimana bikin kartun javascript unyu tepat orang lagi ngebuka situs, tetapi juga ngerti komponen database dan browsernya.

Website bedanya Website site dengan Website Applications (Aplikasi Website)
Ada banyak anggapan perihal perbedaan kedua benda ini, tetapi ini yang gue sepakat:

Website site itu statis, artinya kommponen-bagian dan konten yang ada didalamnya memang sengaja didesain seperti itu dan nggak berubah. Sementara aplikasi website memerlukan kodingan dan algoritma mahir yang berjalan di servermdan dapat memberikan konten dinamis.

Website saja yang diperlukan untuk mengawali?
Pertama, terang, kau butuh komputer (ya iya lah, nenek-nenek bertato yang hobinya silat juga tau).

Kedua, Text Editor. Ada banyak alternatif, seperti Notepad++, Sublime text, Vim, Emacs, dan lain-lain. Sebagian juga mungkin butuh IDE (jika berharap, selera orang sih) seperti Eclipse, Netbeans, Phpstorm, dan lain-lain.

Ketiga, CLI atau Command Line Interface. Jika di windows lazimnya disebut terminal, atau command line. Menurut peran penting dari terminal ialah ketika kau menerapkan version control, ketika nge-deploy ke website, dan bereksperimen dengan query atau ngobrak-ngabrik database.

 

 

 

Keempat, terang, jadikan Google sebagai sahabat loyal. Tetapi lazimnya jika googling juga yang diberikan domisili Stackoverflow, karenanya jadikan ia juga sebagai sahabat loyal.

Learning Resources
Metode gue ada dua metode belajar software development: book oriented dan project oriented.

Tapi pertama ialah dengan cari buku yang baik, terus baca dan ikuti buku hal yang demikian hingga selesai. Tapi kedua ialah dengan memikirkan aplikasi apa yang berharap kau buat, lalu pelajari teknologi apa aja yang diperlukan untuk dapat membikin aplikasi yang tadi, belajarnya dari belakang berarti. Gue sih lebih menyenangi sistem kedua.

Sebenernya, banyak banget sumber-sumber belajar yang udah bejibun di dunia maya. Dari mulai blog panduan, MOOC, dan youtube channel. Berikut sebagian yang free sekalian yang gue menyenangi dan rekomendasikan:

Learn PHP interactively
CS50 edX
An Advance Guide to HTML & CSS
Kumpulan Dokumentasi Workshop Oreilly
[buku] Head First HTML5
Bagaimana dengan Freelancer?
Website gue bilang diawal tadi, terbukti ada banyak juga yang memilih jadi freelancer. Dan gue rasa mungkin nggak sedikit juga pelajar atau mahasiswa yang mencoba nyambi dengan nyari projekan sendiri. Tetapi gimana sih biasanya website dev freelancer itu dibayar?

Gue sendiri sebenernya belum punya pengalaman banyak. Projek berkontrak yang pernah gue kerjain bahkan baru dua butir. Tetapi gue dapat beri ilustrasi gini (hasil kompilasi dari anjuran-anjuran Website Dev senior): Estimasikan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan proyek ini, lalu kali dua.

Mari kita ambil teladan|model|figur yang simpel aja, misal ada pengusaha yang meminta bikinin situs perusahaan meggunakan WordPress.

Jika didata, berikut kaprah-kaprah yang seharusnya kau kerjakan dengan estimasi waktunya:

1 jam diperlukan untuk analisa keperluan dan apa yang sesungguhnya si klien inginkan.
1 jam untuk mencari asset gambar-gambar.
2 jam untuk nyari layanan pembuatan logo, atau nyewa designer untuk meminta bikinin logo perusahaan/produk
1 jam diperlukan untuk meng-install script analytics, wordpress, dan set up ke hosting
1 jam untuk nyari tema di ThemeForest, beli, dan meng-installnya.
1 jam untuk ngerevisi ulang asset gambar-gambar yang ada dan konfirmasi ke klien.
2 ngerevisi ulang desain logo dan konfirmasi ke klien.
3 untuk mengontrol dan membikin halaman-halaman yang diperlukan, termasuk coding fitur-fitur tertentu cocok permintaan klien.
2 jam untuk revisi website ke klien.
3 jam diperlukan untuk ngajarin klien dasar-dasar menerapkan WordPress dan apa maksud dari data-data analytics yang ada.
Lalu kau akan duduk hening dan bilang, “Ok, jadi proyek ini butuh 17 jam kerja untuk dapat selesai. Gue dapat selesaikan ini dalam sebagian hari, gue sih bakal meminta seminggu, dan masang biaya ke klien Rp 2.550.000,- (17 x Rp 150rb/jam). Ok lah, sip.” Betul?

Salah.

Kalikan jangankuan segala proyek tadi dengan angka dua. Serius, sebagian bahkan bilang dua kali lipat itu masih kurang. Mengapa? Tapi seringkali pada pengerjaan development kita butuh banyak eksperimen dan waktu untuk berdaya upaya. Untuk bikin satu fitur semisal, lazimnya kita bakal bereksperimen dengan pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis jenis library, mencari yang paling sesuai, baru di koding. Jika nggak memuaskan, ya eksperimen lagi.

\’Eksperimen\’ 408 720

Paling rasional sih jika ngerjainnya terstrukrur. Jangan kayak sangkuriang yang bikin kerjaan programmer keliatan seperti orang tanpa kehidupan. Misal, dapat nggak kau menyisihkan 2-3 jam sehari untuk proyek tadi? Anggap kau bakal ngerjainnya antara hari senin hingga jumat, itu sekitar 13 jam per pekan. Lalu, yang selanjutkan kau lakukan ialah bilang ke klien jika proyek ini bakal selesai dalam 2 pekan, dengan sempurna biaya Rp 5.100.000,-

Klien kau mungkin bakal gigit jari ngedenger angka tadi. Dan kau mungkin nggak tega juga ngasih angka sebesar itu ke doi. Tetapi itulah yang diperlukan untuk membikin bisnis dapat berjalan. Tetapi kadang juga terjadi saat|dikala kau ngasih harga hal yang demikian ke klien, dan nggak pake mikir ia lantas setuju. peristiwa itu terjadi otak kau nggak dapat nggak lantas berteriak, “Anjrit! Keren parah!!”

Oh ya, berdasarkan para senior developer, jika klien itu ialah perusahaan, firma besar, atau pemerintah, cukup normal untuk menaikkan biaya menjadi dua atau empat kali lipat dari harga akhir tadi.

Dimana kah anda ingin belajar ( KULIAH KOMUTER DI PROPISNI LAIN )

  1. Kursus komputer di lampung 

http://itechcourse.com/kursus-komputer-di-kebumen/